FBI Bekuk Geng Cybercrime Terbesar di Dunia

Diposting oleh Rifki Hussein di 00.39 0 komentar

FBI dan perusahaan keamanan Trend Micro berhasil meringkus gerombolan penjahat cyber yang telah menginfeksi 4 juta komputer di 100 negara. Tak pelak, kelompok ini disebut-sebut sebagai geng cybercrime terbesar di dunia.

Dalam aksi penyergapan itu, 6 orang dari Estonia dibekuk. Gerombolan ini sendiri diketahui telah melakukan kejahatan cyber sejak tahun 2007 dengan menyebarkan malware jenis DNSChanger.

Operasi ini sendiri sukses setelah dilakukan penyelidikan dan penelusuran selama dua tahun dengan mengusung sandi operasi 'Ghost Click'.

Dalam penyelidikan terungkap bahwa kejahatan cyber kelompok Estonia ini telah merugikan bukan saja individu, swasta, pemerintahan, tapi juga sampai ke lembaga seperti NASA, dan beberapa perusahaan besar lain yang namanya tidak ingin disebutkan.

Trend Micro menjelaskan, malware yang disebar pelaku diarahkan untuk masuk ke dalam link jebakan mereka, tentunya dengan tujuan mendapatkan uang. Seluruhnya dikontrol oleh 100 komputer pengendali di Rusia yang ada dalam kedok perusahaan bernama 'Rove Digital' dan 'Esthost'.

Gerombolan tersebut pun diprediksi telah meraup sekitar USD 14 juta dari aksi kejahatan digital ini, serta menjadikannya sebagai yang terbesar dalam sejarah botnet.

"Dasar teknik penyerangan yang dilakukan adalah setiap komputer yang terkena akan diubah ke nomor DNS sesuai dengan keinginan si pembuat," lanjut Trend Micro, dalam keterangannya, Kamis (16/11/2011).

"FBI pun menyelidiki apa saja yang dilakukan DNSChanger tersebut, selain memindahkan alamat website, mereka juga menawarkan antivirus palsu, mengelabui dengan iklan pop up vulgar dengan tujuan untuk mendapatkan uang," pungkasnya.

Blogger Indonesia Diprotes Facebook

Diposting oleh Rifki Hussein di 00.35 0 komentar

Niat hati untuk berkreasi, namun malah berujung berurusan dengan kuasa hukum. Itulah yang dialami blogger Indonesia yang bernama Ainun Nazieb. 'Lawan mainnya' pun tak tanggung-tanggung, yakni situs jejaring raksasa Facebook!

Kisah berurusannya Nazieb dengan Facebook ini bermula ketika ia coba berkreasi membuat themes untuk blog yang tampilannya mirip dengan Facebook. Tema yang ia pilih adalah 'Smells Like Facebook'.

"Awal membuat themes ini untuk pribadi, lalu dirilis untuk umum. Tapi bukan untuk dijual, jadi banyak yang download," ujarnya kepada detikINET, Kamis (17/11/2011).

Hanya saja, kreativitas Nazieb berbenturan dengan Undang-undang Hak Cipta. Hingga pada akhirnya, dirinya dihubungi oleh pihak yang mengaku sebagai kuasa hukum Facebook untuk mengklarifikasi masalah ini.

"Jadi dianggap melanggar oleh pengacara mereka (Facebook-red.). Dan nanti akan dijadwalkan untuk sesi klarifikasi masalahnya," lanjut Nazieb.

Kasus ini sendiri memang belum sampai ke tangan pihak berwajib. Namun pihak Facebook sudah mengirimkan surat keberatannya.

Themes bergaya Facebook yang dipermasalahkan itu kini sudah dihentikan aktivitas pengunduhannya di blog pribadi Nazieb.

"Dan hari Rabu depan rencananya baru akan ketemu kuasa hukum mereka (Facebook-red.)," pungkasnya.

Nvidia Tegra 3 Lebih Kencang dari Intel Core 2 Duo?

Diposting oleh Rifki Hussein di 00.32 0 komentar

Nvidia chipset Tegra 3 memberikan performa yang luar biasa untuk tablet PC dan ponsel, bahkan diklaim lebih kencang jika diadu dengan proseor komputer sekelas Intel Core 2 Duo. Benarkah?

Nvidia Tegra 3 merupakan sebuah System on Chip (SoC) yang berarti di dalamnya sudah ditanamkan sebuah prosesor, GPU, dan memory controler untuk mengendalikan alur data. Dari arsitektur jelas produk ini lebih unggul dari jajaran Core 2 Duo.

Hal tersebut coba ditunjukkan melalui sebuah pengujian yang dilakukan Nvidia. Sebagai tolak ukur aplikasi pengujian yang digunakan adalah CoreMark 1.0, untuk menguji seberapa jauh kemampuan Arithmetic Logic Unit (ALU) dan Floating-point Unit (FPU).

Dikutip detikINET dari ilsistemita, Kamis (17/11/2011), namun sayangnya ditemukan sejumlah kejangalan dalam pengujian tersebut. Diketahui Nvidia mengunakan konfigurasi berbeda, sehingga menghasilkan angka yang berbeda pula.

Misalnya untuk menguji Core2 T7200 Nvidia menggunakan compiler versi 3.4, sedangkan pada Tegra 3 memakai versi terbaru yakni 4.4. Selain itu Nvidia diduga juga melakukan beberapa tweak, agar pengujian lebih optimal pada sistem miliknya.

Nah, pengujian dengan metode tersebut dianggap tidak fair. Terlebih, Nvidia Tegra 3 dengan Core2 T7200 (prosesor dual-core 2,0 GHz dengan cache 4 MB) berbeda secara arsitektur, sehingga membutuhkan teknik pengujian yang berbeda pula.

Jika ditilik dari sistem kerjanya, Nvidia Tegra 3 memang amat menjanjikan. Namun soal performanya yang lebih baik dibanding prosesor komputer hingga saat ini masih dipertanyakan.

My Follower'z

Copy Right by Rifki Hussein (Reevky_hs@yahoo.co.id). Diberdayakan oleh Blogger.